Seorang pecinta alam identik dengan kegiatan pendakian gunung dan berkemah di hutan. Tetapi banyak sebagian dari mereka yang justru mengotori alam dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Sebagian pecinta alam yang tidak benar-benar memiliki jiwa untuk mencintai alam justru mengotori alam dengan sampah-sampah (terutama sampah plastik) yang mereka tinggalkan sewaktu melakukan pendakian. Padahal sampah yang mereka hasilkan akan mempunyai dampak buruk bagi kehidupan manusia. Sampah plastik akan sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya di dalam tanah. Hal ini menyebabkan pencemaran tanah dan menimbulkan racun yang bisa mempengaruhi manusia lewat kontak langsung lho. Apa masih pantas mereka disebut sebagai pecinta alam? Tentu saja tidak! Oleh sebab itu yang mengaku sebagai pecinta alam dan yang hingga sampai saat ini masih sering membuang sampah sembarangan harusnya malu dong! Apakah kalian mau gelar sebagai pecinta alam dirubah menjadi pengotor alam? :p hehehe.
Nah, maka dari itu mari ita budayakan membuang sampah pada tempatnya agar tidak disebut sebagai pengotor alam! ;)
Marilah kita mulai memperhatikan hal-hal kecil di sekeliling kita. Sekali pun cuma sebungkus permen tetap harus kita buang pada tempatnya. Jangan lupa juga, jika melakukan pendakian sampah-sampah plastik yang tidak bisa diurai harus dibawa turun juga. Hal ini akan menjadikan gunung menjadi bersih dan membuat para pendaki akan lebih merasa nyaman ketika melakukan pendakian. Selain itu nama pecinta alam yang kita sandang tidak akan sia-sia karena kita ikut menjaga alam dimana pun kita berada :)
So, what are you waiting for? Let's save our earth! ;)
0 komentar:
Post a Comment