Sunday 29 September 2013

Tunda Dulu Pakai Baju Baru


Saat membeli baju baru pasti tidak sabar untuk segera mencoba dan memakainya, pada saat memakai baju baru pun penampilan akan menjadi lebih percaya diri dan tampak lebih ceria, Tapi hati – hati ya memakai baju yang baru dibeli dan langsung dipakai tanpa di cuci terlebih dahulu. Kebiasaan seperti ini pasti di anggap hal yang sepele, padahal bisa membahayakan kesehatan kita. Pada beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan kimia yang beracun dalam pengolahan pakaian dapat menimbulkan reaksi alergi dan risiko lainnya terhadap kesehatan. Begitu juga pada pakaian, dimana terdapat bahan kimia yang berasal dari  kain rayon atau serat sintetis dibuat dengan menggunakan bahan-bahan kimia.

Setelah pakaian selesai diproduksi, maka produsen akan menambahkan formaldehid yang berguna untuk menjaga pakaian dari kerutan dan mencegah timbulnya jamur selama pengiriman baju tersebut. Dengan adanya Formaldehid sebagai pengawet pakaian, akan menambah paparan racun pada pakaian.
Seluruh tubuh manusia dilapisi kulit, sehingga jika terjadi reaksi alergi yang disebabkan bahan kimia yang berasal dari pakaian pada kulit tentu akan sangat mengganggu kesehatan. Bahan Kimia lain yang terdapat pada serat sintetis yang biasanya yang dijadikan bahan handuk atau selimut yaitu formalin dan nonylphenol ehtoxylate (NPE). Biasanya baju atau kain yang berwarna hitam dan jenis kain yang berbahan dasar kulit mengandung p-phenylenediamine (PPD), dimana dapat menghasilkan reaksi alergi. Bahkan senyawa organik volatil dan produk pemutih juga banyak sekali digunakan oleh industri tekstil.

Sebelum membeli baju sebaiknya baca label pakaian terlebih dahulu dan hindari bahan-bahan sintetis seperti rayon, nylon, polyester, acrylic, asetat atau triasetat. Jika memang harus membeli dengan bahan seperti tadi maka dapat disiasati dengan cara mencuci dan mengeringkan baju tersebut sebanyak 3 kali.
Berdasarkan penelitian Dr Philip Tierno, seorang direktur klinis mikrobiologi dan imunologi dari New York University Langone Medical Center. Ketika Ia menguji beberapa pakaian yang telah dibelinya dari 3 toko berbeda, mulai dari toko yang mahal hingga toko yang murah. “Risiko tubuh menjadi sakit akibat pakaian baru masih rendah, tapi risiko ini bisa dikurangi lagi dengan mencuci tangan sebelum makan atau menyentuh wajah, hidung atau mulut setelah mencoba pakaian atau dengan menggunakan pakaian dalam ketika mencoba pakaian yang lain. Terutama jika Anda memiliki luka di tubuh,” ujar Dr Tierno

Tubuh secara alami memang mengandung berbagai macam bakteri. Pada tubuh terdapat sekitar 60.000 kuman, tetapi hanya sekitar 1-2 persen saja atau 600 s. d 1.200 bakteri yang bersifat patogen atau yang bisa menyebabkan penyakit. Dr. Philip Tierno menambahkan bakteri patogen lebih mudah menular dibandingkan bakteri yang lain, salah satunya yakni Norovirus, dimana dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan. Bakteri Norovirus ini dapat hidup di pakaian kering selama beberapa hari dan jika bakteri tersebut dipegang oleh seseorang ketika mencoba pakaian, maka saat dikembalikan ke rak baju bisa tertular ke orang lain atau dirinya sendiri dan akan masuk ke sistem tubuh.

Bakteri lain yang ada pada kain adalah Staph MRSA, dimana bakteri ini dapat hidup pada pakaian katun selama 6 bulan. Pada bakteri MRSA bisa saja ditularkan melalui kontak langsung ataupun tak langsung dengan kotoran, hidung, ketiak atau bahkan di sekitar areola puting susu.

Jadi, sebaiknya cuci terrlebih dahulu sebelum menggunakan baju baru. Tetapi jika benar – benar mendesak dan mengharuskan untuk segera di pakai sebaiknya setrika terlebih dahulu. Saat menyetrika baju di harapkan bakteri dan kuman yang terdapat pada baju bisa mati.

Source: Sahabathawa.com

0 komentar:

Post a Comment