Saturday, 21 July 2012

Azas-Azas Kepemimpinan dalam Organisasi :

Azas-Azas Kepemimpinan dalam Organisasi antara lain :
N-------- AWAITU
I--------- TIKAT
A--------- ASAH ASIH ASUH
T--------- EGAS


K - NOWLEDGE ----------------ILMU PENGETAHUAN
A - TTITUDE ---------------------SIKAP
S – KILL ---------------------------KETRAMPILAN
H – ABIT---------------------------KEBIASAAN
M – ATURE------------------------MATANG
A – TTENTIVE -------------------PENUH PERHATIAN/KEPEDULIAN
N – ORM/NEUTRAL ------------NORMA/TIDAK MEMIHAK
I – NTELLEGENCE -------------CERDIK
S – YMPHATIC ------------------RAMAH


1. NAWAITU
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. Pemimpin harus mempunyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para pengikutnya. Oleh sebab itu sebelum menjadi seorang pemimpin, seseorang harus tahu berbagai konsekuensi yang akan dihadapi serta mempunyai niat untuk menjadi seorang pemimpin. Karena dengan niat itulah seseorang akan menjalankan apa yang ada dihadapannya dengan penuh tanggung jawab.

2. ITIKAT
Pemimpin harus mampu memisahkan mana masalah pribadi dan mana yang menyangkut pekerjaan. Idealnya pemimpin mampu “menyembunyikan” kegundahan akan sesuatu ketika sedang di dalam lingkungan kerja. Di sinilah kepribadian pemimpin yang mempunyai itikad (kemauan yang teguh) sangat dituntut ketika menghadapi setiap persoalan dirinya. Dia akan berpikir panjang khususnya dalam memertimbangkan resiko pekerjaan yang bakal terjadi akibat dari tidak profesional terhadap kinerja perusahaan.

3. ASAH ASIH ASUH
Asih mengandung makna ada rasa kecintaan terhadap sesama umat manusia, asah mengandung makna bahwa interaksi antara manusia hendaknya mmberikan pencerahan dalam kehidupan, dan peningkatan kualitas sebagai umat manusia yang membawa misi menjaga keseimbangan di muka bumi, sedangkan asuh mengandung makna bahwa interaksi antara sesama umat hendaknya ada dalam posisi keseimbangan, saling melengkapi satu dengan lainnya dalam rangka membangun perikehidupan sosial yang utuh.
Pemimpin yang menerapkan azas asah, asih, asuh merupakan pemimpin yang memikirkan hidup orang-orang yang dipimpinnya. Ia selalu memikirkan dan menciptakan inovasi-inovasi yang membuat kehidupan orang-orang yang dipimpinnya akan jauh lebih baik.

4. TEGAS
Pemimpin harus tegas, berani, dan mampu mengambil tindakan. Jika ada bawahannya yang menyeleweng, malas, dan berbuat salah sehingga merugikan organisasi, maka pemimpin harus dengan tegas memberi teguran dan hukuman yang setimpal dengan kesalahan bawahannya. Untuk melaksanakan tindakan ini sebaiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada bawahan.

5. ILMU PENGETAHUAN
Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kepemimpinan dan ilmu tentang ruang lingkup kerja profesinya yang terdiri dari pengetahuan kognitif maupun skill/keterampilan. Seorang pemimpin akan dihadapkan pada situasi tertentu dimana dia harus mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat adalah pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki.
Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif yang mampu mengambil keputusan yang tepat dalam suatu situasi tertentu maka harus memiliki pengetahuan tentang: leadership/kepemimpinan, pengetahuan tentang lingkup profesi, critical thinking/berpikir kritis, dan ilmu komunikasi yang menjadi jantung dari kepemimpinan.

6. SIKAP
Seorang pemimpin harus memiliki sikap yang baik, sehingga mampu menempatkan sikap serta perbuatan agar tidak bertentangan dengan hukum dan norma-norma sosial dan budaya yang ada dalam organisasi serta masyarakat.
Contoh:
a. Bersikap dan bertutur kata yang santun terhadap siapapun
b. Tidak sombong dan tidak ingin menonjolkan diri
c. Menghormati dan menghargai hasil karya orang lain
d. Mau mendengar, memberikan kesempatan berpendapat kepada orang lain
e. Mengutamakan kepentingan kelompok dibanding dengan kepentingan individu

7. KETERAMPILAN
Pemimpin yang memiliki keterampilan bergerak maju menuju kepada rencana-rencana yang mantap, tidak menghancurkan/merugikan rekan sekerjanya dan kaya akan kreasi-kreasi baru untuk mencapai sasaran. Kalau dia sudah membuat rencana yang mantap ini, tapi ternyata kemudian rencana tersebut macet, maka dia tidak langsung putus asa tetapi dengan keterampilannya yang baru, dia berusaha untuk mencari alternatif yang lain dengan konsep-konsep baru untuk meneruskan rencananya sehingga mencapai sasaran dengan terobosan-terobosan baru. Lain halnya dengan pemimpin yang tidak memiliki keterampilan, apabila programnya macet, dia langsung putus asa sehingga tidak mencapai sasaran.

8. KEBIASAAN
Dalam pencapaian sukses, baik di kehidupan pribadi maupun profesional, kebiasaan baik adalah salah satu alat yang paling berharga yang perlu dimiliki. Selain kebiasaan baik yang harus dipelihara dan dikembangkan, kebiasaan buruk juga perlu dihilangkan.
Ini berlaku untuk setiap aspek kehidupan termasuk ketika menjadi pemimpin. Seorang pemimpin akan menjadi patokan, ukuran tindakan bagi para bawahannya. Maka pemimpin tersebut harus memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik dengan harapan bawahannya akan mengikuti kebiasaan baik yang dilakukan oleh pemimpinnya. Contohnya yaitu seorang pemimpin yang disiplin, dia tidak pernah datang terlambat pergi ke kantor. Melihat hal ini, bawahan yang terlambat akan segan melihat pemimpinnya yang sudah lebih dulu sampai di kantor, maka dia tidak akan mengulanginya lagi dan mulai membiasakan diri untuk lebih disiplin.

9. MATANG
Pemimpin harus mempunyai kematangan dalam berpikir. Karena menjadi seorang pemimpin akan dituntut untuk banyak mengambil keputusan. Mengambil keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu pemimpin yang tidak memiliki kematangan akan menunda-nunda untuk mengambil keputusan bahkan ada yang kurang berani mengambil keputusan.

10. PENUH PERHATIAN/KEPEDULIAN
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap bawahannya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah berupa ganjaran, hadiah, pujian, atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh bawahan sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai olehpemimpinnya.

11. TIDAK MEMIHAK
Seorang pemimpin hendaknya bersikap netral/tidak memihak sehingga dia terbebas dari rasa dendam, kebencian, keinginan jahat maupun sikap bermusuhan kepada berbagai pihak di sekitarnya. Pemimpin harus mampu bersikap bijak, karena pemimpin yang bijak selalu bersikap netral/tidak memihak. Bila ada masalah persengketaan di dalam organisasi maupun perusahaan yang dipimpinnya dia selalu waspada dalam mengambil keputusan dan tindakan, yaitu mendukung yang benar dan menindak yang salah.

12. CERDIK
Pemimpin yang cerdik yaitu pemimpin yang mampu menggunakan strategi-strategi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di organisasi maupun perusahaan. Selain itu pemimpin yang cerdik bisa menempatkan bawahannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki agar kinerja yang dihasilkan maksimal dan sesuai yang diharapkan.

13. RAMAH
Menjadi seorang pemimpin maka akan semakin sering berinteraksi dengan orang lain. Untuk menjaga nama baik perusahaan maupun organisasi serta nama baik pribadi, maka pemimpin harus mampu bersikap ramah terhadap semua orang yang dijumpainya. Karena dengan sikap keramahan yang dimiliki pemimpin akan menjadikan proses komunikasi yang terjadi akan lancar dan akan mencapai tujuan yang diinginkan.

0 komentar:

Post a Comment